Selasa, 20 Desember 2011

KERAJINAN BAMBU “ PIYAN “ dari PENDAWA.


Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya, pada jenis tanaman ini Batang pohon bambu sangatlah banyak manfaat dan kegunaanya. Seperti yang dikerjakan oleh Bapak Muali Ketua Kelompok UEP Sadewa Desa Pendawa Kecamatan Lebaksiu,
Muali menyulap bambu menjadi kerajinan tangan yaitu anyaman bambu untuk atap rumah atau biasa disebut Piyan.
Usaha kerajinan anyaman bambu / piyan adalah usaha turun temurun yang digeluti oleh masyarakat Desa pendawa sejak Tahun 1956, sampai kemudian diteruskan oleh beberapa pengrajin diantaranya oleh Muali. Muali membuka usaha ini bertempat dihalaman rumahnya yang cukup luas digunakan sebagai tempat usaha kerajinan Piyan.
Dengan modal Rp.5.000,- dahulu Muali memulai membuka usaha kerajinan bambu, karena dahulu uang Rp.5.000,- cukuplah digunakan untuk membeli bahan baku Batang Bambu, lambat laun usaha yang digeluti Kasrah semakin berkembang. Karena berkembangnya usaha tersebut dan banyaknya pesanan dari dalam dan luar desa pendawa, kasrah merekrut beberapa pengrajin bambu yang tak lain adalah saudara dan tetangga yang kurang mampu dilingkungannya.
Usaha anyaman bambu /piyan yang digeluti oleh Muali cukup bermanfaat bagi masyarakat karena dalam usaha ini saya memanfaatkan sumber daya alam tanaman pohon bambu yang dibeli dari product lokal yaitu masyarakat sekitar,  Begitupun product  saya juga dapat dimanfaatkan masyarakat untuk jemuran hasil pertanian dan atap rumah.
Mendengar adanya Program PNPM Mandiri Perdesaan yang didalamnya mengelola kegiatan Pinjaman Dana Usaha Ekonomi Produktif (UEP) yang dilaksanakan Oleh Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Lebaksiu, maka muali membentuk sebuah kelompok

Pengrajin bambu yang bernama ” Sadewa ” yang kemudian dibantu oleh Tim Pengelola Kegiatan(TPK) beserta Kepala Desa Pendawa membuat Proposal pengajuan Dana Pinjaman UEP untuk membantu permodalan Usaha kerajinan Bambu milik kelompoknya tersebut.
Dikatakan oleh Muali ” berkat UPK PNPM Lebaksiu kami sangat terbantu dengan pinjaman dana segar yang diberikan, yaa walaupun besar pinjamannya bertahap tetapi setidaknya dapat membantu menambahi modal untuk pembuatan Anyaman bambu, disamping itu pula kami meminjam tanpa dimintai jaminan / borg, tetapi cukup dengan foto copy KTP saja ”. Selain itu beberapa anggota kelompok UEP Sadewa yang berjumlah 15 Orang pun merasa sangat terbantu dengan modal pinjaman yang berasal dari UPK PNPM Lebaksiu.
Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Kelompok Pengrajin bambu Sadewa salah satunya adalah dalam pemasaran, dalam pemasaran product saya agak mengalami kesulitan karena keterbatasan pengalaman saya dan kurangnya mitra kerja, sehingga pemasaran product saya perputarannya agak lambat terang muali, karena sekarang sudah bermitra dengan UPK PNPM Lebaksiu Kelompok UEP Sadewa juga terbantu dalam hal pemasaran Produk anyamannya, hasil kerajinan Kelompok Sadewa sering dipamerkan dalam beberapa event baik didalam kabupaten tegal maupun diluar, seperti kegiatan pameran pembangunan kab.tegal dan jambore pameran produk UPK tingkat Provinsi Jawa tengah di Semarang. UPK PNPM Lebaksiu juga membekali kelompok tersebut dengan pembinaan-pembianaan usahanya agar bisa selalu berkembang dan lebih baik.
Semoga dengan adanya PNPM Mandiri perdesaan ini maka akan muncul para pengusaha-pengusaha kecil yang terbantu permodalanya, dan dapat mengembangkan usaha-usahanya.(Fath)