Jumat, 03 Februari 2012

3 Tim dari World Bank kunjungi Jawa Tengah


Tim dari World Bank dari tanggal 31 Januari 2012 kunjungi lokasi PNPM di Jawa Tengah. Kunjungan itu diikuti sebanyak 3 tim dengan sasaran Kabupaten Blora, Brebes, Temanggung dan Pekalongan.

Cerita Humor - Gara-gara CD


Konon, tersebutlah sebuah Pelatihan Tim Penulis Usulan  (TPU) yang diselenggarakan di Kecamatan yg kebetulan PNPM baru  masuk.
Pelatihan diikuti oleh seluruh perwakilan Desa di Kecamatan tersebut, tak terkecuali Desa yang benar-benar “ndeso” juga antusias mengirimkan pesertanya. Panitia telah mempersiapkan segala sesuatunya

5 (lima ) Tipe - rekan kerja di Kantor Kita


Pengklasifikasian karyawan atau rekan kerja ini didekatkan dengan istilah hukum yang digunakan dalam agama Islam. Pendekatan ini sama sekali bukan untuk mencampuradukkan atau merendahkan nilai istilah hukum tersebut, melainkan hanya sekedar guna mempermudah pemahaman kita karena makna dari istilah hukum tersebut sangat sederhana dan akrab bagi kita. Mudah-mudahan bisa jadi cara yang praktis untuk mengukur dan menilai diri sendiri.
( Ide dasar ini diambil dari pendapat Emha Ainun Najib )

1. Karyawan/rekan kerja “ Wajib”
Tipe karyawan/rekan kerja ini memiliki ciri : keberadaannya sangat disukai, dibutuhkan, harus ada sehingga ketiadaannya sangat dirasakan kehilangan.

AL-INAYAH, PENGOLAH KAPUK RANDU


Balapulang - Kelompok Al Inayah Desa Batuagung Kecamatan Balapulang dibentuk pada tahun 2005. Awal kegiatan kelompok ini adalah pengajian rutin kelompok  perempuan tiap hari Rabu Siangsatu minggu sekali. Disela-sela kegiatan pengajian diselingi kegiatan arisan  untuk pengikat agar anggota hadir secara rutin disetiap kegiatan pengajian. 
Berawal dari diikuti oleh 10 (sepuluh) orang. Kegiatan pertemuan kelompok ini sekarang tidak hanya pada hari Rabu tetapi ada kegiatan bulanan yaitu pada hari Jum'at Pon. Dengan di Ketuai oleh Ny. Deri dan dibantu oleh Ny. Teti Nuryati sebagai Sekretaris dan Ny. Taripah sebagai Bendahara, jumlah anggota sekarang berjumlah 34 orang dan jumlah anggota Rumah Tangga Miskin sebanyak 10 Orang.

Ali Sodikin - Jadi Ketua UPK Margasari


Margasari - Pengunduran diri Agus Ali Saputro, S.Sos.(Ketua UPK Margasari -red) pada 30 Oktober 2011 lalu menyisakan pekerjaan rumah yang menumpuk bagi UPK Margasari. Berawal pada kegiatan Rakor UPK se-Jawa Tengah pada 5-6 Oktober 2011, Ali Sodikin staf UPK Kec. Margasari yang saat itu mewakili atas nama Ketua UPK Margasari diberi penekanan oleh pihak Ibu Jumiati (SP2M PNPM Propinsi). Margasari diberi peringatan untuk segera menyelesaikan masalah-masalah yang ada, sebab bila tidak BLM 2012 tidak akan dicairkan.

Gula Aren Lebakwangi


Jatinegara - Tidak semua orang tahu bahwa Jatinegara punya banyak produk unggulan. Dari mulai emping, getuk lindri, awul, gula aren, ondol dan masih banyak lagi yang lain. Gula Aren yang bentuknya bulat pipih dan hitam manis sesuai rasanya merupakan produk khas dari Kecamatan Jatinegara.
Produk gula aren ini menjadi andalan bagi kelompok Jamiyah Raudlatul Atfal desa Lebakwangi Kec. Jatinegara, yang dirintis sejak April 1981. Kegiatan usaha pembuatan gula aren juga sudah turun-temurun dan menjadi mata pencaharian bagi anggota kelompok tersebut sebagai penunjang perekonomian keluarga mereka.

Berkat masuknya Program PNPM Mandiri Perdesaan melalui UPK Kec.Jatinegara, kelompok menjadi kelompok binaan UPK

MASYARAKAT BERLATIH MENULIS KREATIF


Slawi - Menulis itu mudah, adalah sebuah tema yang disampaikan pada Pelatihan Penulisan Kreatif POKJA Media dan Informasi RBM PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Tegal. Pelatihan yang diselenggarakan pada 27 Desember 2011 bertempat di SMKN 1 Slawi ini dihadiri oleh 66 orang dari pengurus POKJA RBM, perwakilan 13 Kecamatan dan Redaktur Blagblagan..
Pelatihan ini diselenggarakan bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang teknik dan tata cara menulis kreatif di media, baik media masa maupun media informasi lainnya. Sehingga nantinya para pelaku PNPM dapat mencurahkan kretifitasnya dalam menulis. Selain itu, para pelaku PNPM akan bisa menulis

PERESMIAN PNPM BOJONG


Bojong, - Sesuai dengan tujuannya, PNPM Mandiri Perdesaan kesekian kalinya telah menorehkan tinta emas didalam upaya peningkatan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin perdesaan, dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Manfaat yang besar ini sangat dirasakan oleh masyarakat terutama didaerah kaki gunung slamet, tepatnya di Dukuh Kemaron, Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal.
Pada hari kamis tanggal 22 Desember 2011 lalu masyarakat Dukuh Kemaron telah dikunjungi oleh Bapak Wakil Bupati Tegal beserta rombongan

Rabu, 01 Februari 2012

BKAD dan BP-UPK dibekali soal hukum

Kramat - Dalam upaya peningkatan kapasitas pelaku PNPM di Kabupaten Tegal, BKAD dan BP-UPK se-kabupaten Tegal mengikuti Pelatihan di RM. Pring Sewu dan Hotel Taguya Kramat Tegal. Selain dari unsur BKAD dan BP-UPK, juga diikutsertakan masing-masing 4 orang tokoh masyarakat dari seluruh kecamatan. Pelatihan yang dilaksanakan pada 13-14 Desember 2011 ini selain menghadirkan narasumber dari dalam, juga dari luar daerah. Narasumber yang diundang diantaranya Anis Priyo Anshari SH dari tim pembela muslim (TPM) Solo, M. Subkhan dari LSM Brebes, Kejaksaan Negeri Slawi, Kepolisian, Fakultas Hukum UPS Tegal dan Fasilitator Kabupaten Tegal. Pada Pelatihan kali ini, BKAD dan BP-UPK diajak untuk mendalami pada penanganan masalah lewat jalur huku. Adapun materi yang disampaikan diantaranya : sistem hukum Indonesia dan kesadaran hukum masyarakat, penyelesaian masalah melalui penguatan organisasi rakyat, Advokasi hukum, analisis sumber sengketa dan alternatif penyelesaian masalah, penyelesaian masalah melalui mekanisme hukum dll.
Dengan pelatihan ini diharapkan pengurus BKAD dan BPUPK dapat menyelesaiakan permasalahan- permasalahan yang ada di kecamatan masing-masing baik dengan litigasi maupun dengan non litigasi sehingga permasalahan yang ada dapat dicari solusi yang lebih baik. Adapun sebagai setering committee (SC) pada pelatihan kali ini adalah H. Imron Rosyadi SPt dari FK dan organizing committee (OC) dari TPKP beberapa kecamatan. Dari informasi yang kami dapatkan, bahwa Pelatihan ini juga akan ditindaklanjuti dengan Pelatihan Lanjutan Advokasi Hukum (untuk BKAD) dan Pelatihan Lanjutan CBM (untuk BP-UPK), yang akan diselenggarakan oleh POKJA RBM Kab. Tegal. Ikbal-blp.

SBY : Perempuan Bisa Jadi Penggerak Sektor Ekonomi Akar Rumput

Jakarta - Presiden SBY menyatakan apresiasi yang tinggi kepada kaum perempuan. Menurutnya, kaum Ibu bisa menjadi penggerak sektor ekonomi akar rumput di masyarakat. Hal ini beliau sampaikan saat memberikan pidato dalam acara puncak peringatan Hari Ibu ke-83 di gedung Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (22/12/2011).
"Konkretnya, saya ingin menyarankan kepada kaum perempuan untuk benar-benar bisa mengambil peran secara nyata dalam memajukan ekonomi rakyat kita, ekonomi akar rumput," Ujar SBY. Menurut SBY, peran kaum ibu tersebut bisa dilihat dari organisasi-organisasi perempuan yang ada di tingkat pusat hingga daerah. Peran organisasi perempuan mampu menggiatkan usaha mikro, kecil dan menengah. "Saya meninjau koperasi dan UMKM kaum perempuan di berbagai tempat, kesimpulan saya, usaha itu berhasil. Rahasianya, barangkali, kaum perempuan tertib, tekun, teliti, giat dan tidak macam-macam, sehingga usahanya semua tumbuh dengan baik," terangnya. SBY juga berharap, organisasi-organisasi perempuan untuk konsen membantu dengan memfasilitasi penyaluran kredit usaha rakyat. Menurutnya, setiap tahun paling tidak Rp 20 triliun dialirkan pemerintah untuk koperasi, usaha mikro dan menengah. "Bantulah itu agar tersalurkan, yakinkan semua yang membutuhkan mendapatkannya. Baik hulu maupun hilir di seluruh Indonesia. Bila kaum perempuan bisa memfasilitasi, maka hasilnya bisa dahsyat," terangnya. Salah satu program untuk memberdayakan masyarakat adalah dengan PNPM Mandiri. Peranan kaum perempuan diminta lebih untuk menyukseskan program tersebut. "Saya ingin kaum perempuan di kecamatan dan di desa itu ikut aktif untuk merencanakan dan melaksanakan program PNPM mndiri itu. Peninjauan saya terhadap hasil langsung PNPM bagus dan ternyata karena komunitas perempuannya sangat aktif," terangnya. "Pastikan komunitas perempuan tidak ditinggalkan dalam mengasuh PNPM Mandiri," imbuhnya. (Sumber : http://www.detiknews.com)

KESETARAAN GENDER - DENGAN KESEMPATAN, KEMAUAN DAN KEMAMPUAN


Kesetaraan gender adalah isu yang tak lekang untuk selalu diangkat dihadapan publik. Meskipun bukan lagi wacana baru, namun redaksi ingin mengungkap kembali mengenai kesetaraan gender di wilayah Kab. Tegal. Karenanya, kami membidik salah satu jajaran pejabat elit wanita Kab. Tegal yang sedang menjabat. Maka kami mengadakan wawancara dengan Kabag Kesra sekaligus istri wakil bupati Tegal, Ibu Dra. Hj. Suspriyanti MMN pada tanggal 27 Desember 2011 pukul 08.00 WIB. Tim redaksi buletin blagblagan menuju kantor kerjanya di Kantor Pemerintah Daerah Kab. Tegal, tepatnya di bagian Kesejahteraan Masyarakat. Adapun hasil wawancara sebagai berikut : Menurut ibu pemberdayaan perempuan di Kab. Tegal bagaimana ? Selaku istri wakil bupati menurut saya kalau bicara kegiatan tentunya pertama berharap pemberdayaan perempuan supaya ada guna dan manfaatnya. Sedangkan untuk bisa setara gender harus ada kesempatan, kemauan dan kemampuan. Kesempatan hasus ada kemauan dan kemauan harus ada kemampuan. Dalam hal pemberdayaan selaku PLT setiap bulan mengadakan pembinaan di bawahnya sekaligus pemberian sembako pada masyarakat tidak mampu. Bagaimana sebagai wanita berpartisifasi ? Kami berpartisifasi dengan mengadakan sosialisasi tentang pemerdayaan perempuan dll. Seperti PKK sebagian besar perempuan itu sebagai wahananya. Dan ada beberapa dinas yang memiliki organisasi perempuan seperti di Kantor Kesejahteraan rakyat ada PPKB termasuk Organisasi yang dikelola di bawah gerakan organisasi wanita (GOW). Di sana ada program P2MBG (program terpadu pemberdayaan masyarakat berspektif gender) yang tempatnya di Jatinegara bentuknya pelatihan tata boga. Lantas posisi perempuan perbandingannya dengan lelaki, itu dimana ? Harapannya perempuan bisa membantu suami sebagai tulang punggung keluarga. Di pemerintah Kab. Tegal adakah anggaran untuk pemberdayaan perempuan ? Untuk aggaran hampir di masing-masing dinas ada semua. Apakah di Kab. Tegal sudah ada kesetaraan gender ? Di Kab. Tegal, dari segi jabatan hampir bisa dikatakan sudah setara terbukti mulai kepala dinas, kepala bagian, dan kepala bidang kepala bidangpun sudah ada yang dari perempuan. Dilihat di masyarakat memang belum karena sebagian besar belum. Agar setara bagaimana ? Untuk setara, kaum perempuan harus dikasih kesempatan dulu, untuk menyampaikan kemauannya ada nggak. Menurut anda bagaimana dengan PNPM ? Yang saya tahu PNPM programnya pengentasan kemiskinan, Sa'at pengentasan kemiskinan itu lebih banyak ke fisik, padahal kita kan butuh berdaya semestinya diutamakan supaya produktif. Menurut saya bagaimana orang yang belum produktif itu diproduktifkan?. Bagaimana kita member kail bukan ikan. Harapan anda untuk PNPM itu apa ? Harapan saya, pertama Usahakan program betul-betul menyentuh bagaimana masyarakat miskin keentas. Kedua, data yang ada di desa orang miskin itu benar-benar valid. Ketiga, berikan porsi pada tempatnya untuk orang miskin mereka dikasih kail, fisik boleh tatkala fisik itu benar-benar dibutuhkan.

Nama : Dra. Hj. Suspriyanti, MMN 
TTL : Slawi, 14 Maret 1966 
Jabatan : Kabag Kesra Pemda Kab. Tegal

IKAN DAN KAIL

Tentu semuanya tahu bulan januari ini sebagai bulan yang digadang-gadang semua unit pengelola kegiatan (UPK) PNPM Mandiri perdesaan melakukan ritual wajib tahunan berupa musyawarah antar desa (MAD) tahunan untuk mengevaluasi kinerja selama satu tahun silam dan akan merencanakan program kerja selama satu tahun yang akan dating. Bagi pengelola UPK dan stake holders lain, phenomena ini disikapi bervariasi ada yang senang dan ada yang tidak, tergantung kondisi yang akan disampaikan pada MAD. Senang karena sudah kelihatan seberapa besar bonus yang akan diterima olehnya. Sedangkan sedih karena materi yang akan disampaikan tidak menunjukkan hasil yang baik. Untuk UPK yang baik dan dapat membagi sisa hasil usaha (SHU)-nya jangan lupa disana ada kewajiban alokasi dana social untuk rumah tangga miskin (RTM) minimal 15% (PTO X, 10.1.7 Kelembagaan UPK, item g.), karena itu merupakan amanat dan esensi adanya program PNPM sebagai program pemberantasan kemiskinan. Di beberapa tempat dalam hal pemberian dana social masih ada yang langsung berupa uang dan ada yang peralatan dll. Inilah yang kemudian diwacanakan antara “kail dan ikan”. Kail dan ikan adalah istilah yang keluar untuk menggambarkan antara pemberian berupa modal dan uang atau sesuatu yang langsung dikonsumsi. Istilah ini keluar karena memang sejauh ini belum ada aturan yang jelas dalam pelaksanaannya. Pemberian kail dan ikan merupakan realita yang memilliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari kail adalah membentuk kemandirian dari RTM untuk dapat berusaha. Kekurangannya memungkinkan pemanfa'at dananya relative sedikit, belum lagi phenomena modal yang gagal usaha sehingga akan menghilangkan dana social yang mestinya harus berkembang. Ikan memiliki kelebihan bias langsung dikonsumsi dan penggunaannya langsung terasa, sedangkan kekurangannya akan memunculkan sikap ketergantungan dan pemalas. Pilihan diantara keduanya adalah sebuah keharusan dan tidak ada kebijakan diantara kedua pilihan tersebut, yang salah adalah kalau dana itu tidak dikeluarkan. Untuk mengurangi kemungkinan yang lebih kecil dan membangun kemandirian maka perlu digalakan konsep pemberian dansos untuk kail daripada ikan. Di sinilah posisi strategis pelaku yang berwenang untuk mempolakannya dan ini akan bisa membuktikan visi pengentasan kemiskinan. Kalau ini diberdayakan sungguh potensi besar mengurangi angka kemiskinan terutama di Kab. Tegal (baca : Mengoptimalkan lembaga kemiskinan, radar tegal 13/01). Apalagi PNPM Mandiri Perdesaan Kab. Tegal terhitung tanggal 31 Desember 2011 memiliki asset ekonomi sejumlah Rp. 34.068.367.119 dengan surflus berjalan Rp. 4.020.667.781 yang terbagi di 13 kecamatan, bayangkan jika di beberapa kecamatan surflus dan dapat memberikan dana sosialnya dengan diberikan berupa kail maka sedikit demi sedikit kemiskinan akan berkurang karena RTM yang ada dapat hidup mandiri. Pada periode desember ini, redaksi memberikan ruang khusus untuk pemberdayaan perempuan sekaligus juga memberikan wacana tentang persiapan MAD tahunan UPK terutama dalam hal pengalokasian dana social, semuanya semata-mata untuk visi PNPM mandiri perdesaan dalam mengurangi angka kemiskinan.