Konon, tersebutlah sebuah Pelatihan Tim Penulis Usulan (TPU) yang diselenggarakan di Kecamatan yg kebetulan PNPM baru masuk.
Pelatihan diikuti oleh seluruh perwakilan Desa di Kecamatan tersebut, tak terkecuali Desa yang benar-benar “ndeso” juga antusias mengirimkan pesertanya. Panitia telah mempersiapkan segala sesuatunya
dengan matang, dan untuk memudahkan peserta, disamping materi disajikan melalui print out dan audio visual / LCD pemateri juga menyiapkan kaset CD untuk para peserta.
dengan matang, dan untuk memudahkan peserta, disamping materi disajikan melalui print out dan audio visual / LCD pemateri juga menyiapkan kaset CD untuk para peserta.
Setelah pelatihan usai dibagilah masing-masing desa satu keping kaset CD. “asyik ah…, pasti isinya foto-foto kita, berarti gambar kita bisa dilihat di Tivi ” gumam salah satu peserta bernama Saropah.
Sebagaimana angan-angannya, begitu Saropah tiba dirumahnya CD langsung diputar. Dia tidak sabar lagi melihat wajahnya muncul di tivi, mengingat dia selalu “action” setiap panitia yang pegang kamera lewat. Setelah ditunggu beberapa saat, tivi-nya tidak kunjung mengeluarkan gambar.
ibersihkan, tidak juga mengeluarkan gambar. Dengan hati penasaran dan tanpa pikir panjang Saropah-pun bergegas ke rumah tetangganya untuk mencoba memutar CD yang dia yakini ada gambar dirinya dan rekan-rekannya. Namun meski tujuh rumah tetangganya telah dia sambangi hasilnya-pun sama. Gambar yang dinanti tak juga muncul meski sudah sekian kali pencel tombol dan remote control.
Pada suatu kesempatan datanglah Saropah ke Kantor UPK di Kecamatan, tanpa basa-basi langsung aja nyerocos ngomel-ngomel kepada petugas yang saat itu membagi CD (PL-red) ,” ….sampeyan aja dumeh enyong wong ndesa terus dibodhoni!.... Wong kaset laka gambare bee.. Kaa… diwekena, enyong sampe isin o' karo tanggane, diputer mena-mene laka gambare” kata Saropah dengan wajah masam.
Setelah usut punya usut ternyata CD yang dia dapat dari pelatihan itu dia putar di CD Player, ”Ya… sampe buyuten ora bakal metu gambare o' bu?!...., kuwe mutere nang komputer utawa leptop bu……..” kata salah seorang pengurus UPK sambil berlalu. Dasarrr…………..
Diambil dari kisah nyata