Jatinegara - Tidak semua orang tahu bahwa Jatinegara punya banyak produk unggulan. Dari mulai emping, getuk lindri, awul, gula aren, ondol dan masih banyak lagi yang lain. Gula Aren yang bentuknya bulat pipih dan hitam manis sesuai rasanya merupakan produk khas dari Kecamatan Jatinegara.
Produk gula aren ini menjadi andalan bagi kelompok Jamiyah Raudlatul Atfal desa Lebakwangi Kec. Jatinegara, yang dirintis sejak April 1981. Kegiatan usaha pembuatan gula aren juga sudah turun-temurun dan menjadi mata pencaharian bagi anggota kelompok tersebut sebagai penunjang perekonomian keluarga mereka.
Berkat masuknya Program PNPM Mandiri Perdesaan melalui UPK Kec.Jatinegara, kelompok menjadi kelompok binaan UPK
Jatinegara dan mendapat bantuan pinjaman modal usaha untuk membantu kelompok dalam mengembangkan usaha pembuatan gula aren. Sebagai kelompok usaha, Jamiyah Raudlotul Atfal Desa Lebakwangi terdiri dari 8 (delapan) orang anggota, yang diketuai oleh ibu Tri kurniati.
Usaha pembuatan Gula Aren di Lebakwangi merupakan usaha rumahan (home industy) yang proses produksi dan pemasarannya dilakukan oleh para anggota kelompok tersebut. Tiap harinya Kelompok ini dapat memproduksi gula aren sebanyak 10 (sepuluh) bungkus berisi 20 butir dengan ukuran panjang 25cm dan diameter 5cm.
Cara pembuatan gula aren ini cukup mudah hingga siapapun bisa memproduksinya, yang penting ada ada bahan-bahan dan alat-alat yang memadai. Bahan dasar gula aren berupa air nira yang diambil langsung dari pohon aren. Sedang alat-alat yang diperlukan diantaranya; wajan, centong, cetakan dari batang bambu, daun pisang dll.
Awal pembuatan gula aren dimulai dengan merebus air nira diatas api sedang sambil diaduk-aduk hingga mengental dan berwarna kecoklatan. Setelah mengental wajan diangkat dari api dan mulailah ke proses pencetakan. Cara mencetaknya tinggal menuang kedalam cetakan satu persatu. Setelah masuk ke cetakan hingga agak mengering gula aren langsung dilepaskan dari cetakan. Sebab bila terlalu lama di cetakan, gula aren akan sulit untuk dilepaskan dari cetakan. Setelah kering baru dibungkus dengan daun pisang, gula aren-pun siap untuk dipasarkan.
Dalam pemasarannya, gula aren ,dapat dijual ke tengkulak atau langsung dijual sendiri kewarung-warung. Harga yang ditawarkan untuk 1 bungkus gula aren relatif murah, hanya Rp. 3.000,- setiap bungkusnya.
Semoga usaha pembuatan gula aren ini akan semakin berkembang menjadi usaha besar dengan perhatian dari pemerintah maupun pihak lain.
Untung / jatra
